Duniatips.web.id-Inersia Kolon adalah berkurangnya kontraksi usus
besar atau hilangnya kepekaan rektum terhadap keberadaan tinja, sehingga
terjadi konstipasi menahun (kronik). Inersia kolon sering terjadi pada orang
tua dan orang yang berada dalam keadaan lemah atau berbaring terus di tempat
tidur; tetapi dapat juga terjadi pada wanita muda yang sehat. Usus besar tidak
memberikan respon terhadap rangsangan yang menyebabkan defekasi (buang air
besar), seperti makan, perut yang penuh, usus besar yang penuh dan adanya tinja
dalam rektum.
Penyebab Inersia Kolon
Obat yang digunakan untuk mengatasi masalah
kesehatan sering menyebabkan kondisi seperti ini atau memperburuk keadaannya,
terutama narkotik (codein) dan obat anticolinergik (amitriptyline-obat depresi
atau propantheline-obat diare). Inersia kolon kadang-kadang terjadi pada orang
yang menunda defekasinya atau yang menggunakan pencahar atau enema dalam jangka
panjang.
Konstipasi yang terjadi dalam jangka panjang,
merupakan masalah sehari-hari. Bisa disertai perasaan tidak enak di perut. Penderita
bisa mengalami impaksi tinja, dimana tinja di ujung usus besar dan rektum
mengeras dan menghalangi jalan keluarnya. Penyumbatan ini bisa menyebabkan
kram, nyeri rektum dan susah buang air besar. Di sekeliling penyumbatan sering
keluar lendir cair, yang kadang-kadang diartikan sebagai diare.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil
pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan colok dubur, rektum penuh dengan
tinja lunak, tapi penderita tidak ada keinginan untuk defekasi atau ada
keinginan, tapi mengalami kesulitan.
Cara Mengobati Inersia Kolon
Diberikan supositoria (obat yang dimasukkan
melalui lubang dubur) atau enema (larutan yang dimasukkan melalui lubang dubur)
berupa 2-3 ons air, air campur garam (enema salin) atau minyak (minyak zaitun).
Pada impaksi tinja, digunakan pencahar, biasanya bahan-bahan osmotik. Kadang-kadang
tinja yang keras perlu dikeluarkan dengan bantuan tangan atau suatu alat. Penderita
harus berusaha untuk buang air besar setiap hari, lebih baik 15-45 menit
setelah makan, karena makan akan merangsang kontraksi usus. Selain itu, bisa
dibantu dengan olah raga yang teratur.
Pencegahan Inersia Kolon
Olah raga yang teratur dan makanan yang kaya akan
serat (sayuran dan buah-buahan) akan membantu mencegah terjadinya kelainan
ini.(medicastore)